Sebagai sebuah prolog, dulu aku sangat membenci
menangis apapun alasannya. So, Don't Cry!!! Mengapa demikian? Karena menangis
bagiku adalah penampakkan sifat lemah dan aku tak suka dikatakan lemah.
Terlebih dikaitkan dengan sifat wanita yang dikatakan dengan lemah dan cengeng apabila tengah menghadapi sesuatu
yang rumit.
Jujur kawan, dulu aku sebenarnya tidak terlalu senang kalo identik dengan sikap wanita/cewek. Kadang tersirat rasa penyeslan karena terlahir menjadi seorang cewek. Mereka menganggap lemah kaum hawa. Dan aku benci dikatakan lemah atau cengeng. Oleh karena itu, sebisa mungkin aku merias diri agar tidak tampak lemah dan cengeng. Tampaknya sangat menyenangkan terlahir menjadi seorang laki-laki/cowok yang terlihat kuat. Ahhh!!!! Bodohnya aku. Eits… santai kawan! ITU KAN DULU. Dan yang membuatku tersadar adalah hadits berikut:
Jujur kawan, dulu aku sebenarnya tidak terlalu senang kalo identik dengan sikap wanita/cewek. Kadang tersirat rasa penyeslan karena terlahir menjadi seorang cewek. Mereka menganggap lemah kaum hawa. Dan aku benci dikatakan lemah atau cengeng. Oleh karena itu, sebisa mungkin aku merias diri agar tidak tampak lemah dan cengeng. Tampaknya sangat menyenangkan terlahir menjadi seorang laki-laki/cowok yang terlihat kuat. Ahhh!!!! Bodohnya aku. Eits… santai kawan! ITU KAN DULU. Dan yang membuatku tersadar adalah hadits berikut:
عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ لَعَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُخَنَّثِينَ مِنْ الرِّجَالِ وَالْمُتَرَجِّلَاتِ مِنْ
النِّسَاءِ وَقَالَ أَخْرِجُوهُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ قَالَ فَأَخْرَجَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فُلَانًا وَأَخْرَجَ عُمَرُ فُلَانًا - رواه
البخاري
Dari
Ibnu Abbas ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW melaknat mukhannasin
(laki-laki yang menyerupai perempuan) dan mutarajjilat (perempuan yang
menyerupai laki-laki). Beliau bersabda, ”Keluarkanlah mereka dari
rumah-rumah kalian.” Maka Rasulullah SAW mengeluarkan Fulan dari
rumahnya dan Umar juga mengeluarkan Fulan dari rumahnya. (HR. Bukhari)
Oke, kini kita akan berbicara sekarang.
Sekarang aku bangga terlahir menjadi seorang
muslimah yang dengan demikian aku dimuliakan derajatnya dan diangkat
martabatnya dengan penjagaan yang luarbiasa dalam Islam. Kalo boleh meminjam
istilah dari Kang Ibing dari salah satu ceramah yang kudengar, ya sebagai
bahan permisalan saja. Wanita dimisalkan dengan sebuah permata cantik nan
Indah. Ia di tempatkan di tempat yang aman dan kalo perlu disimpan dibrangkas
dengan kode yang sulit untuk dipecahkan dan dibobol dengan mudah oleh si maling.
Nah permisalan bagi kaum Adam adalah bak besi yang penuh dengan tempaan.
Bagaiman tidak? Ia di tempa, dilelehkan untuk menjadi barang-barang yang
berbahan dasar besi. Perlu kawan-kawan ketahui antara permata dan besi ada
korelasi yang menarik dalam konteks melindungi. Permata disimpan di dalam berangkas yang rata2 terbuat
dari besi. Itu artinya, ya wajar saja kalo besi harus jauh lebih kuat daripada
permata. Wong besi tugasnya untuk menjaga permata dari maling. Hehehe
Jadi buat neng-neng yang pernah atau tengah berharap buat jadi akang-akang dan bersikap
tomboy karena gengsi dikatakan lemah, buang jauh-jauh deh pikiran kayak gitu.
Ok!!!
Nah, kembali ketopik utama yang ingin saya bahas,
yakni mengenai CRY atau soal nangis, di sini ada nangis yang dianjurkan lho. Cekidot kita simak baik-baik!!!
=============================================
Menangis Yang
Dianjurkan
Lazimnya, menangis dipersepsikan secara negatif
sebagai perkara yang menunjukkan sikap lemah dan cengeng. Sehingga sering kita diberi nasihat:
Sudahlah, janganlah menangis!
Namun ada menangis yang dianjurkan, hukumnya
menurut syara adalah sunnah. Artinya,
menangis yang membuat pelakunya dapat pahala.
Apa itu: menangis karena takut kepada Allah dan tatkala ingat
kepada-Nya.
Menangis karena takut kepada Allah disunahkan.
Dalilnya adalah Al-Quran dan As-Sunah. Adapun dalil-dalil dari Al-Quran antara
lain:
]وَيَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ يَبْكُونَ
وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا[
Dan mereka
menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu`.
(TQS. Al-Isra [17]: 109)
]إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ ءَايَاتُ الرَّحْمَنِ
خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا[
Apabila
dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka
menyungkur dengan bersujud dan menangis. (TQS.
Maryam [19]: 58)
Adapun dalil dari As-Sunah adalah:
- Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata; telah bersabda Nabi saw. kepadaku:
“Bacakanlah
Al-Quran untukku.” Wahai Rasul! Apakah aku harus membaca Al-Quran untukmu,
sedangkan Al-Quran itu diturunkan kepadamu? Beliau saw. bersabda, “Aku sangat
menyukai mendengarkan Al-Quran dari orang lain.” Ibnu Mas’ud berkata; Maka aku
membacakan Al-Quran surat An-Nisa untuk Rasul, hingga aku sampai pada ayat:
]فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ
بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاَءِ شَهِيدًا[
“Maka
bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang
saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai
saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).” (TQS.
An-Nisa [4]: 41). Kemudian Rasulullah
saw. bersabda, “Cukup sampai di sini.” Aku menoleh kepada Rasul saw., ternyata
kedua matanya mengucurkan air mata. (Mutafaq
'alaih).
- Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah saw. pernah berkhutbah dengan khutbah yang selama aku hidup tidak pernah mendengarnya. Rasulullah saw. bersabda:
«لَوْ
تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا قَالَ
فَغَطَّى أَصْحَابُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وُجُوهَهُمْ
لَهُمْ خَنِينٌ»
Andaikata
kalian mengetahui apa-apa yang aku ketahui, maka niscaya kalian akan sedikit
tertawa dan banyak menangis. Kemudian sahabat menutupi wajah mereka dan
menangis tersedu-sedu. (Mutafaq 'alaih)
- Dari Abu Hurairah ra., ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
«سَبْعَةٌ
يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ... وَرَجُلٌ
ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ»
Ada tujuh
golongan yang Allah akan menaunginya pada saat tidak ada naungan kecuali
naungan-Nya. …. Orang yang mengingat Allah ketika sendirian sehingga bercucuran
air matanya. (Mutafaq 'alaih)
- Dari Ibnu Umar, ia berkata; ketika sakit Rasulullah saw. semakin parah, maka disampaikan kepada beliau tentang shalat (siapa yang akan menjadi imamnya, penj.). Rasulullah saw. bersabda:
«مُرُوا
أَبَا بَكْرٍ فَلْيُصَلِّ بِالنَّاسِ قَالَتْ عَائِشَةُ إِنَّ أَبَا بَكْرٍ رَجُلٌ
رَقِيقٌ إِذَا قَرَأَ غَلَبَهُ الْبُكَاءُ...»
Perintahkan
kepada Abu Bakar untuk menjadi imam shalat. ‘Aisyah berkata, “Sesunggunya Abu
Bakar adalah laki-laki yang mudah luluh hatinya. Jika ia membaca (Al-Quran,
penj.), maka ia pasti akan banyak menangis.” Hadits ini diriwayatkan
oleh Bukhari. Dalam riwayat Muslim dikatakan ‘Aisyah berkata:
«قَالَتْ
فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ أَبَا بَكْرٍ رَجُلٌ رَقِيقٌ إِذَا قَرَأَ
الْقُرْآنَ لاَ يَمْلِكُ دَمْعَهُ...»
Aku berkata,
“Wahai Rasulullah saw., sesungguhnya Abu Bakar adalah laki-laki yang mudah
luluh hatinya. Apabila ia membaca Al-Quran, maka ia tidak akan bisa menahan air
matanya.” (Mutafaq 'alaih)
- Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah saw. bersabda kepada Ubay bin Ka’ab ra.:
«إِنَّ اللهَ أَمَرَنِي أَنْ أَقْرَأَ عَلَيْكَ ]لَمْ
يَكُنْ الَّذِينَ كَفَرُوا[ قَالَ وَسَمَّانِي قَالَ نَعَمْ فَبَكَى»
Sesungguhnya
Allah memerintahkanku untuk membacakan kepadamu ayat ini:
]لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا[
Orang-orang
kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak
akan meninggalkan (agamanya). (TQS.
Al-Bayyinah [98]: 1). Ubay berkata,
“Apakah Allah menyebutkan namaku?” Rasulullah saw. bersabda, “Ya” Kemudian Ubay
pun menangis. (Mutafaq 'alaih)
- Dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
«لاَ
يَلِجُ النَّارَ رَجُلٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللهِ حَتَّى يَعُودَ اللَّبَنُ فِي
الضَّرْعِ وَلاَ يَجْتَمِعُ غُبَارٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدُخَانُ جَهَنَّمَ»
Tidak akan
masuk Neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah hingga air susu
kembali lagi ke payudara. Dan tidak akan berkumpul debu perang fisabilillah
dengan asap Neraka Jahannam. (HR.
Tirmidzi, ia berkata hadits ini hasan shahih)
- Dari Abdullah bin Syukhair ra. ia berkata:
«أَتَيْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُصَلِّي وَلِجَوْفِهِ أَزِيزٌ
كَأَزِيزِ الْمِرْجَلِ يَعْنِي يَبْكِي»
Aku mendatangi
Rasulullah saw. pada saat beliau sedang shalat. Di perut beliau terdapat suara
mendidih -seperti mendidihnya kuali- karena menangis. (Imam Nawawi berkata hadits ini diriwayatkan oleh Abu
Dawud dan Tirmidzi dalam kitab Asy-Syamail dengan sanad shahih).
- Dari Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf, sesungguhnya Abdurahman bin Auf diberikan makanan pada saat ia (hendak berbuka) shaum. Maka ia berkata:
«قُتِلَ
مُصْعَبُ بْنُ عُمَيْرٍ وَهُوَ خَيْرٌ مِنِّي كُفِّنَ فِي بُرْدَةٍ إِنْ غُطِّيَ
رَأْسُهُ بَدَتْ رِجْلاَهُ وَإِنْ غُطِّيَ رِجْلاَهُ بَدَا رَأْسُهُ وَأُرَاهُ
قَالَ وَقُتِلَ حَمْزَةُ وَهُوَ خَيْرٌ مِنِّي ثُمَّ بُسِطَ لَنَا مِنْ الدُّنْيَا
مَا بُسِطَ أَوْ قَالَ أُعْطِينَا مِنْ الدُّنْيَا مَا أُعْطِينَا وَقَدْ خَشِينَا
أَنْ تَكُونَ حَسَنَاتُنَا عُجِّلَتْ لَنَا ثُمَّ جَعَلَ يَبْكِي حَتَّى تَرَكَ
الطَّعَامَ»
Mush’ab bin
Umair telah terbunuh padahal ia lebih baik dariku. Ia dikafani dengan bajunya.
Apabila kepalanya ditutup maka kakinya kelihatan. Bila kakinya ditutup maka
kepalanya kelihatan dan aku melihatnya. Dan Hamzah telah terbunuh, ia lebih
baik dariku. Sementara (kehidupanku) di dunia dilapangkan seperti saat ini.
Atau ia berkata, “Aku diberi harta dunia seperti saat ini. Aku khawatir
kebaikan-kebaikanku dipercepat.” Ibrahim berkata, “Kemudian ia menangis hingga
membiarkan makanannya”
- Dari Al-Irbad bin Sariyah ra., ia berkata:
«وَعَظَنَا
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَوْعِظَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا
الْعُيُونُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ»
Rasulullah
telah menasihati kami dengan nasihat yang menyebabkan hati kami bergetar dan
air mata kami bercucuran. (HR Abu Dawud.
Tirmidzi berkata hadits ini hasan shahih).
- Dari Anas ra. bahwa Nabi saw ia bersabda:
مَنْ
ذَكَرَ اللهَ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ، حَتَّى يُصِيْبَ اْلأَرْضَ
مِنْ دُمُوْعِهِ، لَمْ يُعَذَّبْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Barang siapa
mengingat Allah kemudian keluar air matanya karena takut kepada Allah hingga
bercucuran jatuh ke tanah, maka dia tidak akan disiksa di Hari Kiamat kelak.
(HR. Hakim dalam kitab shahihnya, disetujui oleh
Adz-Dzahabi)
- Dari Abu Raihanah, ia berkata; kami keluar bersama Rasulullah saw. dalam satu peperangan. Kami mendengar beliau saw. bersabda:
Neraka
diharamkan atas mata yang mengeluarkan air mata karena takut kepada Allah.
Neraka diharamkan atas mata yang tidak tidur di jalan Allah. Abu Raihanah
berkata; Aku lupa yang ketiganya. Tapi setelahnya aku mendengar beliau
bersabda, “Neraka diharamkan atas mata yang berpaling dari segala yang
diharamkan Allah.” (HR Ahmad, Hakim dalam
kitab shahihnya, disetujui oleh Adz-Dzahabi dan An-Nasai).
- Dari Ibnu Abi Malikah, ia berkata; aku duduk bersama Abdullah bin Amru di atas batu, maka ia berkata:
Menangislah!
Jika tidak bisa berusahalah untuk menangis. Jika kalian mengetahui ilmu yang
sebenarnya, niscaya salah seorang dari kalian akan shalat hingga patah
punggungnya. Dia ia akan menangis hingga suaranya terputus. (HR. Hakim dalam kitab shahihnya, disetujui oleh
Adz-Dzahabi).
- Dari Ali ra. ia berkata:
«مَا
كَانَ فِينَا فَارِسٌ يَوْمَ بَدْرٍ غَيْرُ الْمِقْدَادِ وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا
وَمَا فِينَا إِلاَّ نَائِمٌ إِلاَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ تَحْتَ شَجَرَةٍ يُصَلِّي وَيَبْكِي حَتَّى أَصْبَحَ»
Tidak ada ahli
berkuda di antara kami pada perang Badar kecuali Miqdad. Dan aku telah
memperhatikan keadaan kita, tidak ada yang berdiri kecuali Rasulullah saw. di
bawah suatu pohon. Beliau shalat dan menangis hingga waktu shubuh. (HR. Ibnu
Huzaimah dalam kitab shahihnya).
- Dari Tsauban ra., ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
Kebahagiaan
bagi orang yang bisa menguasai dirinya, dilapangkan rumahnya, dan dibuat
menangis oleh kesalahannya. (HR. Thabrani
dengan sanad hasan).
Khatimah
Hadits-hadits di atas menyadarkan kepada kita,
siapa sebenarnya kita? Apakah kita
termasuk orang yang takut kepada Allah ataukah kita berani kepada-Nya? Tentu
yang terakhir, na’uudzubillahi mindzalik!
Demi kesuksesan hidup masa depan, marilah kita
renungkan sabda Nabi saw. dalam hadits qudsi dimana Allah SWT berfirman:“Tidak akan kukumpulkan dalam diri hamba-Ku: dua rasa
takut dan dua rasa aman. Siapa saja yang
takut kepada-Ku di dunia, maka akan Kuberi rasa aman di akhirat. Siapa saja yang merasa aman dari-Ku di dunia,
maka akan Kuberi rasa takut di akhirat” (HR. Najjar dalam Kanzul Umal
II/709).
Selamat menangis terhadap sikap diamnya kita
serta merasa amannya kita atas dominasi
kekufuran dan kemungkaran dan dicampakkannya syariah Allah di muka bumi, karena
takut kepada Allah SWT, dan selamat berjuang meninggikan kalimat Allah dan
menegakkan hukum syariah-Nya di muka bumi untuk mendapatkan keridloan-Nya!
==========================
Nah, buat cowok yang dulu enggan nangis, kini
jangan malu ya kalo kriteria alasan nangis kita seperti yang diatas, bahkan kita dapat pahala lho...
Note:
Pembasan Menangis yang dianjurkan dijiplak
habis dari kitab min
muqawimmat nafsiyah islamiyah (pilar-pilar pengokoh nafsiyah Islam)
Semoga
bermanfaat dan menginspirasi!!! ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar