Beban hidup yang terasa terlalu
membebani kadang membuatmu patah arang dan semangat. Ya, itulah yang kini
tengah kurasa kawan. Perasaanku kini kacau dan tak menentu. Rasanya ingin
manjat gunung yang sangat tinggi kemudian meluncur di pegunungan bersalju
kemudian arung jeram dan main para layang, di lanjut dengan menyelam lautan yang amat dalam dan lari sprint 100 meter dengan kecepatan cahaya. Dan semuanya ingin aku lakukan hari ini, ya, pada saat ini. Bahkan kuingin enyah sementara pada saat ini!
kemudian arung jeram dan main para layang, di lanjut dengan menyelam lautan yang amat dalam dan lari sprint 100 meter dengan kecepatan cahaya. Dan semuanya ingin aku lakukan hari ini, ya, pada saat ini. Bahkan kuingin enyah sementara pada saat ini!
Sebuah pemikiran yang tidak
mungkin bukan?!
Manjat gunung nggak semudah itu
kalee…. Ditambah para layang, terus menyelam, lari sprint dg kecepatan cahaya?!
Hohoho Impossible!!!
Pemikiaran itu terlintas begitu
saja ketika kini aku tengah mengalami persoalan2 hidup yang datang bertubi2.
Maunya lari dari masalah, menghabiskan energi demi melampiaskan rasa kesal dan
muak dengan keadaan seperti ini.
Ok, kita lupakan saja masalah
yang tengah menyambangiku pada saat ini. Kita mulai pada inti dari maksud tulisan pada kali ini.
Ngomong-ngomong mengenai masalah, ini ada kesimpulan yang kurangkum dan ku tambahkan dari video yang ku tonton. Slamat menyimak!!!
Ngomong-ngomong mengenai masalah, ini ada kesimpulan yang kurangkum dan ku tambahkan dari video yang ku tonton. Slamat menyimak!!!
Solusi dari masalah adalah dengan
mengembalikan permasalahan pada yang memberikan masalah. Allah swt. Ikang Fauzi
-artis- mengatakan, bahwa
"Masalah berasal dari Bahasa Arab yang artinya soal, berarti soal yang
perlu dijawab atau membutuhkan jawaban", dengan kata lain, ia adalah sebuah tantangan yang sesegera mungkin kita
hadapi dan selesaikan dengan baik serta tuntas, tujuannya agar nggak menumpuk persoalan dalam hidup --kan bisa berabe kalo soal numpuk nggak
dikerjain, hehe kayak anak sekolahan aja yaaaa-- yaaa itulah hidup, penuh
dengan persoalan.
Dalam kitab min muqawimmat
nafsiyah islamiyah (pilar-pilar pengokoh nafsiyah Islam), kita akan menemukan
bahwa manusia akan terus ditimpa permasalahan selama hidupnya sampai dosa2nya
berguguran semua. Masalah bermacam-macam mulai dari diri kita sendiri, kelompok, bahkan negara. Misalnya masalah itu mulai dari galau, kemiskinan,
keterpurukan pendidikan, hilangnya moral, keadaan ekonomi yang rendah,
pembunuhan, pencurian, tawuran pelajar, penggusuran lahan, korupsi yang makin
merajalela, suap-menyuapi si ibu dan anak, ups! Maksudnya
Kasus suap yang udah merebak dikalangan para pemimpin kita yang katanya 'wakil
rakyat'.
Kita sekarang beralih dari masalah2 yang
dialami individu ke masalah yang sangat besar. Yakni, tidak diterapkannya hukum
Islam secara menyeluruh dibawah naungan Khilafah. Kalo ada yang bilang Masboloh?.
That’s Right! Bukan
hanya Masbuloh, tapi masalah kita semua yang perlu dipikirkan bersama-sama oleh umat Islam.
Mengapa? Karena tiadanya penerapan hukum Islam dalam setiap sendi kehidupan
dalam sebuah konstitusi merupakan masalah besar yang harus segera diselesaikan
karena dengan penerapan Syariah dan Khilafah adalah jalan keluar dari permasalahan2
cabang akibat kesalahan sebuah sistem kufur-Kapitalisme-Demokrasi-Sekuler- yang
pada saat ini tengah bercokol. (Insya Allah akan saya lengkapi pada posting berikutnya mengenai Syariah dan Khilafah adalah solusi dari semua permasalahan kehidupan)
Ini ada sebuah puisi dari Drama
School 2013 yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia:
Tak ada bunga
yang akan mekar tanpa mendapat goncangan
. Semua bunga indah di dunia ini mekar
karena mendapat goncangan.
Saat sedang
tergoncang, batangnya akan menjadi lurus.
Tak ada cinta
yang tak mendapat goncangan.
Di manakah
adanya bunga yang akan mekar tanpa terkena hujan?
Semua
bunga terindah di dunia ini mekar
setelah terkena hujan.
Saat tertiup
angin dan terkena hujan kelopak bunga
mekar dengan hangat.
Di manakah
adanya kehidupan yang berjalan tanpa adanya masalah?
Note:
Supaya tulisan ini nggak disebut alay karena warna warni. Ini penjelasannya:
Warna Pink dan cokelat: untuk
menjelaskan itu mah perkataan saya dan opini yang hendak saya tegaskan dalam
tulisan ini
Warna Biru: hasil tontonan saya
dari video yang berjudul "Berdamai dengan Masalah"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar