Kamis, 12 Juni 2014

"My Toshi"


Tulisan kali ini akan sedikit bernuansa curcol. Iya, curcol tentang sesuatu, bukan tentang seseorang, apalagi tentang sebatang atau sebongkah. Ia yang biasa saya panggil dengan "My Toshi". Jangan kaget karena namanya mirip-mirip orang Jepang, dia adalah sejenis mesin yang biasa saya gunakan untuk mencurahkan isi hati, termasuk kali ini saya tengah menggunakannya untuk menulis postingan ini.  Yupz, ia adalah laptop satu-satunya yang saya miliki saat ini. Hehe dan mudah-mudahan bisa bertambah dikemudian hari. Haha ngarep.

Ok, kita tinggalkan sejenak megenai siapa Toshi sebenarnya. Karena inti dari tulisan ini bukan untuk membahas mengenai hal itu.

Hal yang ingin saya bahas adalah "Betapa saya sangat memahami bagaimana Toshi" ---
Laptop Toshiba yang saya berinama--- sebagai empunya laptop. Uniknya Toshi hanya saya yang tahu, termasuk jika ia sedang mengalami kebosanan (lagi Ngehang), atau dia tengah sakit dan mengalami gangguan dalam sistem di tubuhnya. Meski kadang saya bawa pada ahlinya. Hehe

Teman-teman kadang aneh dengan Toshi, karena ketika dinyalakan, secara alami laptop atau apa pun haruslah menekan tombol 'on' atau 'power'. Tapi -jika saya ingat- saya selalu berpesan pada sahabat yang ingin menggunakan Toshi "Jangan pernah sekali-kali menekan tombol on" mengapa? Karena saya tahu jika itu dilakukan maka secara otomatis dia akan kembali mati. Karena memang itulah yang akan terjadi, sebab Toshi ketika dinyalakan tidak membuthkan hal tersebut, ia cukup dibuka dan langsung -tadaaaaaaa- GPL dia nyala sendiri/otomatis bray. He

Ketika ia bosan saya aka tahu bagaimana cara menanganinya, dia butuh diistirahatkan sejenak, atau kadang ia insomnia -tidak dapat mati- ketika segala cara diguakan tetap saja ia terjaga. Menyala sepanjang tidak ada yang memahami keinginan ia apa dan bagaimana. Hanya saya yang tahu bagaimana cara menanganinya. Dan saya yang paling tahu serta paham ketika ia tengah sakit atau lelah ketika telah kupekerjakan. Hiks :(

Mungkin sahabat-sahabat semua heran mengapa saya menggunakan kata-kata yang biasa disandingkan dan di peruntukkan pada makhluk hidup. Ah, terserah! Bagaimana pun saya di sini yang nulis, jadi sedikit mengutip kata-kata PYTM di sampul belakang buku Begundal Militia yakni "Jangan terlalu dipusingkan dengan banyaknya kesalahan dan ketidaksesuaian buku ini dengan pandanganmu. Sebab buku ini memang semata-mata saya buat untuk saya sendiri. Sebagaimana pun kamu anggap salah, saya akan tetap membenarkannya… Namun perlu juga menjadikan catatan, bahwa pandaganmu belum tentu benar. Setidak benarnya pandangan saya. Tapi, padangan saya bisa jadi benar, setidak benarnya padangan kamu. Jadi, biar bagaimana pun saya ini adalah saya, dan kamu adalah kamu."

=================================

Sudah-sudah jangan terlalu dibawa pusing. Santai aja bro n sis!!!

Kali ini bersabarlah, dan teruskan membaca hingga tuntas agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara kamu dan saya. Ok!

Sebenarnya maksud tulisan ini adalah menganalogikan hubungan antara pemilik dengan sesuatu yang dimilikinya. Saya hanya ingin menggambarkan bagaimana pun juga yang lebih tahu terhadap sesuatu adalah yang memiliki sang empunya. Bukan yang lain titik.

Lalu apa hubungannya dengan saya dan Toshi? Suka-suka saya mau ngambil contoh apa dan bagaimana, karena yang saya ketahui faktanya itu, ya saya ambil. Saya hanya ingin menggambarkan betapa bodohnya orang yang kini memahami bahwa manusia berhak membuat aturanya sendiri.
Saya hanya ingin megajak kamu berpikir bahwa kita ini bukan pemilik tubuh ini, ada Sang Pencipta yang memiliki dan ia lebih tahu apa kita butuhkan dan aturan apa yang pantas bagi kita manusia sebagai makhluk (yang dimiliki) ketika mengarungi bahtera kehidupan (Baca: Beyond the Inspiration). Jadi nggak usah deh sok tahu dan mentang-mentang pinter terus seenak dengkul kamu buat peraturan. Karena sejatinya peraturan yang dibuat manusia ia senantiasa mengundang kepedihan dan kesengsaraan tiada ujung. Gak percaya? Insya Allah saya sambung di postingan berikutnya. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar