Rabu, 09 Oktober 2013

أُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلىَ اللَّهْدِ Memaknai Hadis

أُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلىَ اللَّهْدِ



Lihat gambar di atas? 
Kali ini coba lihat gambar di bawah ini!!!

Kedua gambar
tersebut sama tapi berbeda. Persamaannya, liat aja sama2 lagi pada baca buku, cuman yang ngebedainnya yang atas anak kecil n gambar yang bawah mirip Abah saya. hehehe....

Mengenai kedua gambar tersebut, kali ini saya akan cuap-cuap atau lebih tepatnya ngetik di PC tentang menuntut ilmu. Karena tulisan kali ini di awali dengan sebuah hadis yang tidak asing lagi : أُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلىَ اللَّهْدِ “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat”. luar biasa sekali mengenai hadis ini. Di sebuah forum ada penggalan kisah yang membuat saya terharu, iri, malu dan semakin memicu untuk lebih baik lagi. 

Begini ceritanya...
Al-Kisah disebuah kota yang entah di mana, karena yang menceritakan tidak memberitahu di mana tokoh utama tinggal, jadi saya tidak tahu. hehe
Langsung aja deh ya, pada dahulu kala ada seorang anak manusia yang bernama al-Birruni. Beliau adalah sosok pembelajar sejati. Buktinya ketika ia menuju detik2 akhir hayatnya, dengan nafas yang tersengal2 dan sangat kepayahan ia di datangi oleh seorang ulama besar yang juga kenalannya tentuntya, ketika sang ulama itu mendekat pada al-Birruni, tiba Al-Birruni berkata "Tolong beri aku jawaban mengenai pertanyaan tentang hukum waris seorang nenek" (kurang lebih begitu). Ulama itu memberi komentar "Wahai sahabatku, ketika ajal semakin mendekatimu apakah engkau masih memikirkan hal itu?".
Al-Birruni pun menimpali komentar sahabatnya "Saya ingin menuntaskan apa yang sedang saya kaji menganai hak waris". Kemudian sang Ulama tadi menjelaskan pertanyaan yang diajukan oleh al-Birruni....

Cut....
Sebelum lanjut cerita selanjutnya, ternyata ada hal yang sangat menarik lagi, lagi2 di tengah suasana duka dan menjelang batas usianya, al-Birruni mengajak diskusi sang ulama yang tadi menjawab pertanyaannya, al-Birruni mengajak berdiskusi terkait materi yang pernah ia janjikan akan diselesaikan. Akhirnya kedua sahabat itu larut dalam diskusi yang hangat, sampai2 orang2 disekelilingnya terheran2 dengan kondisi demikian. Setelah beberapa lama, diskusi berakhir. Sang ulama pamit untuk pulang. ketika ulama keluar, tiba2 terdengar suara isakan tangis yang diiringi dengan kabar bahwa al-Birruni telah berpulang ke Rahmatullah.

Sungguh cuplikan hidup yang sangat indah. Bagaimana dengan kita???

Note: nanti saya lanjut pada posting berikutnya yaaaaaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar