Minggu, 16 Maret 2014

Cry...


           Sebagai sebuah prolog, dulu aku sangat membenci menangis apapun alasannya. So, Don't Cry!!! Mengapa demikian? Karena menangis bagiku adalah penampakkan sifat lemah dan aku tak suka dikatakan lemah. Terlebih dikaitkan dengan sifat wanita yang dikatakan dengan lemah dan cengeng apabila tengah menghadapi sesuatu yang rumit.
Jujur kawan, dulu aku sebenarnya tidak terlalu senang kalo identik dengan sikap wanita/cewek. Kadang tersirat rasa penyeslan karena terlahir menjadi seorang cewek. Mereka menganggap lemah kaum hawa. Dan aku benci dikatakan lemah atau cengeng. Oleh karena itu, sebisa mungkin aku merias diri agar tidak tampak lemah dan cengeng. Tampaknya sangat menyenangkan terlahir menjadi seorang laki-laki/cowok yang terlihat kuat. Ahhh!!!! Bodohnya aku. Eits… santai kawan! ITU KAN DULU. Dan yang membuatku tersadar adalah hadits berikut:



عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ لَعَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُخَنَّثِينَ مِنْ الرِّجَالِ وَالْمُتَرَجِّلَاتِ مِنْ النِّسَاءِ وَقَالَ أَخْرِجُوهُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ قَالَ فَأَخْرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فُلَانًا وَأَخْرَجَ عُمَرُ فُلَانًا - رواه البخاري
Dari Ibnu Abbas ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW melaknat mukhannasin (laki-laki yang menyerupai perempuan) dan mutarajjilat (perempuan yang menyerupai laki-laki). Beliau bersabda, ”Keluarkanlah mereka dari rumah-rumah kalian.” Maka Rasulullah SAW mengeluarkan Fulan dari rumahnya dan Umar juga mengeluarkan Fulan dari rumahnya. (HR. Bukhari)
Oke, kini kita akan berbicara sekarang.
Sekarang aku bangga terlahir menjadi seorang muslimah yang dengan demikian aku dimuliakan derajatnya dan diangkat martabatnya dengan penjagaan yang luarbiasa dalam Islam. Kalo boleh meminjam istilah dari Kang Ibing dari salah satu ceramah yang kudengar, ya sebagai bahan permisalan saja. Wanita dimisalkan dengan sebuah permata cantik nan Indah. Ia di tempatkan di tempat yang aman dan kalo perlu disimpan dibrangkas dengan kode yang sulit untuk dipecahkan dan dibobol dengan mudah oleh si maling. Nah permisalan bagi kaum Adam adalah bak besi yang penuh dengan tempaan. Bagaiman tidak? Ia di tempa, dilelehkan untuk menjadi barang-barang yang berbahan dasar besi. Perlu kawan-kawan ketahui antara permata dan besi ada korelasi yang menarik dalam konteks melindungi. Permata disimpan di dalam berangkas yang rata2 terbuat dari besi. Itu artinya, ya wajar saja kalo besi harus jauh lebih kuat daripada permata. Wong besi tugasnya untuk menjaga permata dari maling. Hehehe
Jadi buat neng-neng yang pernah atau tengah berharap buat jadi akang-akang dan bersikap tomboy karena gengsi dikatakan lemah, buang jauh-jauh deh pikiran kayak gitu. Ok!!!

Nah, kembali ketopik utama yang ingin saya bahas, yakni mengenai CRY atau soal nangis, di sini ada nangis yang dianjurkan lho. Cekidot kita simak baik-baik!!!
=============================================

Menangis Yang Dianjurkan

Lazimnya, menangis dipersepsikan secara negatif sebagai perkara yang menunjukkan sikap lemah dan cengeng.  Sehingga sering kita diberi nasihat: Sudahlah, janganlah menangis!
Namun ada menangis yang dianjurkan, hukumnya menurut syara adalah sunnah.  Artinya, menangis yang membuat pelakunya dapat pahala.  Apa itu: menangis karena takut kepada Allah dan tatkala ingat kepada-Nya. 
Menangis karena takut kepada Allah disunahkan. Dalilnya adalah Al-Quran dan As-Sunah. Adapun dalil-dalil dari Al-Quran antara lain:
]وَيَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا[
Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu`. (TQS. Al-Isra [17]: 109)

]إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ ءَايَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا[
Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (TQS. Maryam [19]: 58)

Adapun dalil dari As-Sunah adalah:
  • Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata; telah bersabda Nabi saw. kepadaku:
“Bacakanlah Al-Quran untukku.” Wahai Rasul! Apakah aku harus membaca Al-Quran untukmu, sedangkan Al-Quran itu diturunkan kepadamu? Beliau saw. bersabda, “Aku sangat menyukai mendengarkan Al-Quran dari orang lain.” Ibnu Mas’ud berkata; Maka aku membacakan Al-Quran surat An-Nisa untuk Rasul, hingga aku sampai pada ayat:
]فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاَءِ شَهِيدًا[
“Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).” (TQS. An-Nisa [4]: 41). Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Cukup sampai di sini.” Aku menoleh kepada Rasul saw., ternyata kedua matanya mengucurkan air mata. (Mutafaq 'alaih).

  • Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah saw. pernah berkhutbah dengan khutbah yang selama aku hidup tidak pernah mendengarnya. Rasulullah saw. bersabda:
«لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا قَالَ فَغَطَّى أَصْحَابُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وُجُوهَهُمْ لَهُمْ خَنِينٌ»
Andaikata kalian mengetahui apa-apa yang aku ketahui, maka niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Kemudian sahabat menutupi wajah mereka dan menangis tersedu-sedu. (Mutafaq 'alaih)

  • Dari Abu Hurairah ra., ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
«سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ... وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ»
Ada tujuh golongan yang Allah akan menaunginya pada saat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. …. Orang yang mengingat Allah ketika sendirian sehingga bercucuran air matanya. (Mutafaq 'alaih)

  • Dari Ibnu Umar, ia berkata; ketika sakit Rasulullah saw. semakin parah, maka disampaikan kepada beliau tentang shalat (siapa yang akan menjadi imamnya, penj.). Rasulullah saw. bersabda:
«مُرُوا أَبَا بَكْرٍ فَلْيُصَلِّ بِالنَّاسِ قَالَتْ عَائِشَةُ إِنَّ أَبَا بَكْرٍ رَجُلٌ رَقِيقٌ إِذَا قَرَأَ غَلَبَهُ الْبُكَاءُ...»
Perintahkan kepada Abu Bakar untuk menjadi imam shalat. ‘Aisyah berkata, “Sesunggunya Abu Bakar adalah laki-laki yang mudah luluh hatinya. Jika ia membaca (Al-Quran, penj.), maka ia pasti akan banyak menangis.” Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari. Dalam riwayat Muslim dikatakan ‘Aisyah berkata:
«قَالَتْ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ أَبَا بَكْرٍ رَجُلٌ رَقِيقٌ إِذَا قَرَأَ الْقُرْآنَ لاَ يَمْلِكُ دَمْعَهُ...»
Aku berkata, “Wahai Rasulullah saw., sesungguhnya Abu Bakar adalah laki-laki yang mudah luluh hatinya. Apabila ia membaca Al-Quran, maka ia tidak akan bisa menahan air matanya.” (Mutafaq 'alaih)

  • Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah saw. bersabda kepada Ubay bin Ka’ab ra.:
«إِنَّ اللهَ أَمَرَنِي أَنْ أَقْرَأَ عَلَيْكَ ]لَمْ يَكُنْ الَّذِينَ كَفَرُوا[ قَالَ وَسَمَّانِي قَالَ نَعَمْ فَبَكَى»
Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk membacakan kepadamu ayat ini:
]لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا[
Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya). (TQS. Al-Bayyinah [98]: 1). Ubay berkata, “Apakah Allah menyebutkan namaku?” Rasulullah saw. bersabda, “Ya” Kemudian Ubay pun menangis. (Mutafaq 'alaih)

  • Dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
«لاَ يَلِجُ النَّارَ رَجُلٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللهِ حَتَّى يَعُودَ اللَّبَنُ فِي الضَّرْعِ وَلاَ يَجْتَمِعُ غُبَارٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدُخَانُ جَهَنَّمَ»
Tidak akan masuk Neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah hingga air susu kembali lagi ke payudara. Dan tidak akan berkumpul debu perang fisabilillah dengan asap Neraka Jahannam. (HR. Tirmidzi, ia berkata hadits ini hasan shahih)

  • Dari Abdullah bin Syukhair ra. ia berkata:
«أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُصَلِّي وَلِجَوْفِهِ أَزِيزٌ كَأَزِيزِ الْمِرْجَلِ يَعْنِي يَبْكِي»
Aku mendatangi Rasulullah saw. pada saat beliau sedang shalat. Di perut beliau terdapat suara mendidih -seperti mendidihnya kuali- karena menangis. (Imam Nawawi berkata hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dalam kitab Asy-Syamail dengan sanad shahih).

  • Dari Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf, sesungguhnya Abdurahman bin Auf diberikan makanan pada saat ia (hendak berbuka) shaum. Maka ia berkata:
«قُتِلَ مُصْعَبُ بْنُ عُمَيْرٍ وَهُوَ خَيْرٌ مِنِّي كُفِّنَ فِي بُرْدَةٍ إِنْ غُطِّيَ رَأْسُهُ بَدَتْ رِجْلاَهُ وَإِنْ غُطِّيَ رِجْلاَهُ بَدَا رَأْسُهُ وَأُرَاهُ قَالَ وَقُتِلَ حَمْزَةُ وَهُوَ خَيْرٌ مِنِّي ثُمَّ بُسِطَ لَنَا مِنْ الدُّنْيَا مَا بُسِطَ أَوْ قَالَ أُعْطِينَا مِنْ الدُّنْيَا مَا أُعْطِينَا وَقَدْ خَشِينَا أَنْ تَكُونَ حَسَنَاتُنَا عُجِّلَتْ لَنَا ثُمَّ جَعَلَ يَبْكِي حَتَّى تَرَكَ الطَّعَامَ»
Mush’ab bin Umair telah terbunuh padahal ia lebih baik dariku. Ia dikafani dengan bajunya. Apabila kepalanya ditutup maka kakinya kelihatan. Bila kakinya ditutup maka kepalanya kelihatan dan aku melihatnya. Dan Hamzah telah terbunuh, ia lebih baik dariku. Sementara (kehidupanku) di dunia dilapangkan seperti saat ini. Atau ia berkata, “Aku diberi harta dunia seperti saat ini. Aku khawatir kebaikan-kebaikanku dipercepat.” Ibrahim berkata, “Kemudian ia menangis hingga membiarkan makanannya”

  • Dari Al-Irbad bin Sariyah ra., ia berkata:
«وَعَظَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَوْعِظَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ»
Rasulullah telah menasihati kami dengan nasihat yang menyebabkan hati kami bergetar dan air mata kami bercucuran. (HR Abu Dawud. Tirmidzi berkata hadits ini hasan shahih).

  • Dari Anas ra. bahwa Nabi saw ia bersabda:
مَنْ ذَكَرَ اللهَ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ، حَتَّى يُصِيْبَ اْلأَرْضَ مِنْ دُمُوْعِهِ، لَمْ يُعَذَّبْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ  
Barang siapa mengingat Allah kemudian keluar air matanya karena takut kepada Allah hingga bercucuran jatuh ke tanah, maka dia tidak akan disiksa di Hari Kiamat kelak. (HR. Hakim dalam kitab shahihnya, disetujui oleh Adz-Dzahabi)
  • Dari Abu Raihanah, ia berkata; kami keluar bersama Rasulullah saw. dalam satu peperangan. Kami mendengar beliau saw. bersabda:
Neraka diharamkan atas mata yang mengeluarkan air mata karena takut kepada Allah. Neraka diharamkan atas mata yang tidak tidur di jalan Allah. Abu Raihanah berkata; Aku lupa yang ketiganya. Tapi setelahnya aku mendengar beliau bersabda, “Neraka diharamkan atas mata yang berpaling dari segala yang diharamkan Allah.” (HR Ahmad, Hakim dalam kitab shahihnya, disetujui oleh Adz-Dzahabi dan An-Nasai).

  • Dari Ibnu Abi Malikah, ia berkata; aku duduk bersama Abdullah bin Amru di atas batu, maka ia berkata:
Menangislah! Jika tidak bisa berusahalah untuk menangis. Jika kalian mengetahui ilmu yang sebenarnya, niscaya salah seorang dari kalian akan shalat hingga patah punggungnya. Dia ia akan menangis hingga suaranya terputus. (HR. Hakim dalam kitab shahihnya, disetujui oleh Adz-Dzahabi).

  • Dari Ali ra. ia berkata:
«مَا كَانَ فِينَا فَارِسٌ يَوْمَ بَدْرٍ غَيْرُ الْمِقْدَادِ وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا فِينَا إِلاَّ نَائِمٌ إِلاَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَحْتَ شَجَرَةٍ يُصَلِّي وَيَبْكِي حَتَّى أَصْبَحَ»
Tidak ada ahli berkuda di antara kami pada perang Badar kecuali Miqdad. Dan aku telah memperhatikan keadaan kita, tidak ada yang berdiri kecuali Rasulullah saw. di bawah suatu pohon. Beliau shalat dan menangis hingga waktu shubuh.  (HR. Ibnu Huzaimah dalam kitab shahihnya).

  • Dari Tsauban ra., ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
Kebahagiaan bagi orang yang bisa menguasai dirinya, dilapangkan rumahnya, dan dibuat menangis oleh kesalahannya. (HR. Thabrani dengan sanad hasan).

Khatimah
Hadits-hadits di atas menyadarkan kepada kita, siapa sebenarnya kita?  Apakah kita termasuk orang yang takut kepada Allah ataukah kita berani kepada-Nya? Tentu yang terakhir, na’uudzubillahi mindzalik!  
Demi kesuksesan hidup masa depan, marilah kita renungkan sabda Nabi saw. dalam hadits qudsi dimana Allah SWT berfirman:“Tidak akan kukumpulkan dalam diri hamba-Ku: dua rasa takut dan dua rasa aman.  Siapa saja yang takut kepada-Ku di dunia, maka akan Kuberi rasa aman di akhirat.  Siapa saja yang merasa aman dari-Ku di dunia, maka akan Kuberi rasa takut di akhirat” (HR. Najjar dalam Kanzul Umal II/709). 
Selamat menangis terhadap sikap diamnya kita serta merasa amannya kita  atas dominasi kekufuran dan kemungkaran dan dicampakkannya syariah Allah di muka bumi, karena takut kepada Allah SWT, dan selamat berjuang meninggikan kalimat Allah dan menegakkan hukum syariah-Nya di muka bumi untuk mendapatkan keridloan-Nya!
==========================
Nah, buat cowok yang dulu enggan nangis, kini jangan malu ya kalo kriteria alasan nangis kita seperti yang diatas, bahkan kita dapat pahala lho...
Note:
Pembasan Menangis yang dianjurkan dijiplak habis dari kitab min muqawimmat nafsiyah islamiyah (pilar-pilar pengokoh nafsiyah Islam)

Semoga bermanfaat dan menginspirasi!!! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar